Labuhanbatu, Poskini.com – Dalam rangka mewujudkan visi misi Kementerian Agama RI tentang Madrasah yang maju, bermutu dan mendunia, MTsN 1 Labuhanbatu secara konsisten mendorong pengembangan kompetensi siswa tidak hanya di bidang akademik tetapi juga pada kemampuan global.
Salah satu program unggulan yang menjadi bukti nyata komitmen tersebut adalah kegiatan rutin English Club (Klub Bahasa Inggris) yang telah berjalan dengan sukses dan penuh antusiasme.
Klub ini berfungsi sebagai wadah strategis bagi para siswa untuk mengasah bakat, minat, serta keterampilan berkomunikasi menggunakan bahasa asing di luar jam pelajaran formal. Dengan atmosfer pembelajaran yang lebih santap dan interaktif, diharapkan peserta dapat meningkatkan kepercayaan diri (self-confidence) mereka dalam menggunakan Bahasa Inggris secara aktif.
Program ini juga sejalan dengan tuntutan era globalisasi di mana penguasaan Bahasa Inggris menjadi sebuah keharusan untuk bersaing di kancah internasional. Melalui English Club, MTsN 1 Labuhanbatu tidak hanya sekadar mencetak siswa yang pandai secara teoritis, tetapi juga mampu menjadi pribadi yang kompeten dan siap berkolaborasi dengan dunia.
Dukungan penuh dari pimpinan madrasah dan seluruh jajaran guru menjadi motor penggerak utama dalam kesinambungan kegiatan positif ini. Dengan demikian, eksistensi English Club merupakan langkah konkret madrasah dalam menjawab tantangan zaman dan membentuk generasi muda Labuhanbatu yang cerdas, terampil, dan berkarakter.
Dukungan terhadap keaktifan English Club ini diutarakan langsung oleh Kepala MTsN 1 Labuhanbatu, Mustafa Kamal Nasution, S.Pd.I., M.Pd., yang menyatakan komitmennya yang sangat kuat terhadap pengembangan pendidikan bahasa.
Ia menjelaskan bahwa English Club adalah investasi jangka panjang untuk membekali siswa dengan alat komunikasi global yang sangat powerful di masa depan.
“Kami ingin menciptakan lingkungan di mana siswa tidak takut untuk mencoba dan membuang rasa malu ketika mempraktikan bahasa inggris dalam belajar bahasa, karena itulah proses alami menuju penguasaan,” ujar Mustafa Kamal Nasution dalam wawancara terpisah.
Ia juga memaparkan bahwa program ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara kurikulum inti di kelas dengan kebutuhan praktik nyata berbahasa Inggris dalam konteks kehidupan sehari-hari. Kepala madrasah yang visioner ini berharap, melalui klub ini, akan lahir duta-duta madrasah yang dapat membawa nama baik MTsN 1 Labuhanbatu dalam berbagai kompetensi dan even bergengsi baik di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.
“Ini adalah tentang mempersiapkan mereka untuk menjadi warga dunia, sambil tetap memegang teguh identitas dan nilai-nilai keislaman yang menjadi ciri khas madrasah kita,” tambahnya dengan penuh keyakinan. 2/10/2025.
Untuk memastikan kegiatan English Club berjalan efektif dan terarah, madrasah memberdayakan seluruh guru Bahasa Inggris yang kompeten untuk menjadi pembimbing. Setiap guru ditugaskan untuk membimbing sejumlah siswa yang berasal dari kelas yang mereka ampu, sehingga proses bimbingan dapat lebih personal dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Adapun nama nama guru pembimbing beserta jumlah siswa yang mereka bimbing adalah sebagai berikut: Surya Putra, S.Pd. (20 peserta), Siti Sahara, S.Pd. (20 peserta), Vita Mutiara, S.S. (20 peserta), Suratmin, S.Pd. (12 peserta), Lila Suriani, S.Pd.I. (13 peserta), Inatul Zamroh, S.Ag. (26 peserta), Eliya Safitri, S.Pd. (7 peserta), Juwita Aldilla Nst (9 peserta), Nurul Wulanda, S.Pd. (10 peserta), dan Istiqomah Sri Astuti, S.Pd.I. (12 peserta).
Koordinator keseluruhan kegiatan English Club ini dipercayakan kepada Suratmin, yang bertugas untuk menyusun program kerja, mengkoordinir para pembimbing, dan memastikan seluruh aktivitas klub terlaksana sesuai dengan rencana dan tujuannya. Struktur pembinaan yang terorganisir dengan baik ini memungkinkan monitoring perkembangan setiap peserta didik dapat dilakukan secara lebih detail dan komprehensif.
Sebagai koordinator, Suratmin, memaparkan lebih detail mengenai mekanisme dan target pembelajaran dalam English Club. Beliau menyebutkan bahwa untuk menjaga kualitas dan progresivitas pembelajaran, klub menetapkan target yang terukur bagi para pesertanya.
“Salah satu target konkret yang kami canangkan adalah setiap peserta diharapkan mampu menguasai dan menggunakan setidaknya 100 kosakata baru (vocabulary) dalam berbagai konteks kalimat setiap bulannya,” jelas Suratmin.
Pencapaian target ini, lanjutnya, akan diukur melalui berbagai metode seperti kuis, praktik dialog, presentasi, dan aktivitas berbahasa kreatif lainnya yang dirancang menyenangkan. Menurutnya, pendekatan ini jauh lebih efektif daripada sekadar menghafal karena siswa langsung mempraktikkan kosakata tersebut dalam situasi yang nyata dan relevan. Beliau juga menambahkan bahwa selain penguasaan kosakata, aspek lain seperti tata bahasa (grammar), pelafalan (pronunciation), dan kelancaran (fluency) juga menjadi fokus penting dalam setiap sesi pertemuan.
“Kami berusaha menciptakan ‘English Environment’ mini di dalam klub, dimana siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk terus berbicara dalam bahasa Inggris,” tutupnya.
Pendapat senada juga disampaikan oleh salah satu guru pembimbing, Inatul Zamroh, yang membimbing 26 peserta, kelompok terbesar dalam English Club. Inatul menekankan bahwa kesuksesan program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah dan guru semata, melainkan memerlukan kolaborasi yang sinergis dengan orang tua siswa.
“Dukungan dan pengawasan dari orang tua di rumah sangatlah vital, misalnya dengan mendorong anak untuk menonton konten berbahasa Inggris, atau sekedar bertanya tentang materi yang telah dipelajari di klub,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa ketika ada kesinambungan antara pembelajaran di madrasah dan di rumah, maka proses internalisasi bahasa akan berjalan jauh lebih cepat dan efektif.
Inatul juga mengapresiasi antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh para peserta bimbingannya, yang menurutnya merupakan modal awal yang sangat berharga untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ia berharap, dengan semangat dan dukungan dari semua pihak, English Club MTsN 1 Labuhanbatu akan terus berkembang dan melahirkan generasi yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki kompetensi global yang mumpuni.
“Mimpi kita adalah mendengar mereka suatu hari nanti berbicara di forum-forum internasional dengan percaya diri, mewakili Indonesia dan tentunya madrasah tercinta kita ini,” pungkasnya dengan penuh haru.
Dengan struktur program yang jelas, dukungan penuh dari pimpinan, dedikasi tinggi dari para guru pembimbing, serta antusiasme luar biasa dari peserta didik, English Club MTsN 1 Labuhanbatu telah menempatkan dirinya sebagai pionir dalam penguatan kompetensi global siswa madrasah.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar menjadi program ekstrakurikuler biasa, melainkan telah menjadi sebuah gerakan literasi bahasa yang menginspirasi dan membuka jendela dunia bagi para siswa. Pencapaian target 100 kosakata per bulan menjadi bukti nyata keseriusan madrasah dalam membangun fondasi bahasa yang kuat bagi generasi penerusnya.
Ke depan, diharapkan semakin banyak siswa yang tergerak untuk bergabung dan merasakan manfaat langsung dari klub ini, sehingga visi MTsN 1 Labuhanbatu sebagai madrasah yang mandiri, maju, bermutu, dan mendunia dapat terwujud secara nyata dan berkelanjutan. Pada akhirnya, setiap kata yang dikuasai dan setiap kalimat yang dipraktikkan oleh para siswa hari ini adalah sebuah investasi berharga untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih gemilang di kancah percaturan global.
(Bahori Siregar)